Keunggulan Varietas Inpari 42 di mata petani, di antaranya produksi tinggi, rendemen 58-60%, daun bendera tegak menutupi malai sehingga sulit dimakan hama burung pipit serta tekstur nasi pulen.
Produktivitas hasil panen yang diperoleh dari Inpari 32 adalah 8 – 9 ton per hekatere sedangkan untuk Inpari 42 produktivitasnya mencapai hingga 10 ton per hektare.
Bersama puluhan rekannya di Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi, produksi sawahnya mencapai 9,77 ton per hektare, yang menghasilkan produksi padi 1.339,85 ton gabah kering giling pada musim awal kami tanam padi saat ini.
Poktan Among Kismo I mempunyai luasan areal sawah irigasi 40 hektare sukses meningkatkan produktivitas varietas padi Inpari 42 dari 7,6 ton per hektare menjadi 12 ton per hektare menggunakan MHI.
Inpari 42 memiliki daun benderanya berdiri tegak lurus sempurna, sehingga tidak ada gangguan burung.
Tidak hanya Inpari 42 yang disukai oleh petani di kawasan food estate, namun juga beberapa varietas unggul hasil Balitbangtan yang lain seperti Inpari 30 dan Inpari 32.
Padi yang dipanen di lahan seluas 300 hektare tersebut, menggunakan varietas inpari 42 dengan produktivitas 8 ton per hektare.